Kategori
life perjalanan hidup sekolah

Kata-kata dulu

Ini adalah kata-kata yang aku lupa sumber lebih jelasnya, yang aku ingat ini (kata-kata) dari facebook “Yakin saja sesuatu yang ditakdirkan oleh Allah, Allah tidak akan hak kita menjadi milik orang lain.”
Kata-kata ini sudah tertulis sejak 13 Desember 2015, setiap aku melihat lalu membacanya, aku biasanya mengulang ucapan kembali dengan ; “Yakin saja terhadap sesuatu yang ditakdirkan oleh Allah, Allah tidak akan membiarkan hak kita menjadi milik orang lain.” Dan sekarang aku berpikir kembali, aku lupa menambah Subnahu Wa Ta’ala, karena kebiasaanku hanya menyebut Allah saja, sekarang.. aku sadar.

Menurutku takdir dari Allah Subnahu Wa Ta’ala itu sudah sangat yang terbaik, Allah Subnahu Wa Ta’ala tahu apa yang terbaik untuk kita. SANGAT terasa olehku. Di usia Sekolah Dasar aku masih belum tahu apa makna takdir kehidupan, hidup mengalir di Sekolah Dasar, aku sering membaca kata-kata motivasi, berita (dalam negeri dan dunia), pendidikan karakter, meme, dll. Aku sudah bisa membedakan mana yang baik–benar dan buruk–salah dengan apa yang telah aku pelajari (termasuk dari bacaanku). Aku juga belajar dari pengalamanku dan situasi yang ada di lingkungan terdekatku. Namun saat itu aku belum punya keteguhan untuk membenarkan dan membaikkan, saat itu aku baru hanya bisa menjadi ‘aku’ dengan apa yang telah aku pelajari.

Dicontek-dibayar (temanku mencontek padaku dan dia membayar imbalan padaku, biasanya uang hahhahahah), bermain bola dengan situasi panas dan makin memanas, dan hal lainnya di usia Sekolah dasar. Dicontek-dibayar bukan ideku, itu ide temanku 😁.

Di usia menengah pertama (remaja awal) aku belajar banyak hal baru lagi (sebagian besar dari ekskul), aku jadi tahu apa yang biasa aku lakukan dan apa yang aku pelajari itu nama ilmunya apa. Merasakan dan menjalani menjadi yang dituakan, dan salah satu hal terpenting yang aku dapat bahwa kita harus hidup dengan agama (karena saat itu sedang booming ceramah via youtube/instagram) awal mulanya dari Ustadz Khalid Basalamah disitu aku mencari-cari kebenaran dalam hidup dan saat itu pula salah satu hal terpenting yang aku dapat ini menjadi prinsip yang sangat kuat padaku. Hingga sampai akhir aku berhasil dalam lomba-lomba dan menjadi angka cantik 22344311. Di fase akhir itu aku menyumbangkan keberhasilan yang membuahkan juara umum. Akhir akademis? Yaa.. tak terlalu buruk juga.

Satu hal, saya tidak memilih-milih SMP dan SD pun sama. Saya hanya diam dan saya sekolah di tempat saya didaftarkan oleh orang tua saya.

Di usia menengah atas (remaja tengah) aku membuka lembaran baru. Belajar hal-hal baru lagi dan aku makin sadar aku hanyalah seseorang yang kecil tidak ada apa-apanya. Tanpa Allah Subhanahu Wa Ta’ala aku bukan apa-apa.

Hikmahnya kita harus belajar dari yang kecil–besar, melibatkan Allah Subnahu Wa Ta’ala dalam segala urusan, memperbanyak bersyukur, memperbanyak SADAR atas apa yang telah diberi oleh-Nya, jangan berhenti berdo’a, dan masih banyak lagi.
Sedikit, akupun waktu itu meminta agar aku diberikan nilai yang memuaskan dan di akhir aku puas, alhamdulillah.

Namun memang, meyakini terhadap takdir-Nya kadang lupa. “Ah, nyaho kitu urang kadieu/kaditu/teu jadi.” (ah, tahu gitu saya kesini/kesana/gak jadi), “Kaduhung euy.”, “Kuduna bieu teh kieu.”
Opiniku, tak ada gunanya berkata seperti itu, lagipula telah terjadi. Lebih baik kita mengambil pelajaran terhadap apa yang akan kita lakukan kedepannya setelah kita pernah mengalaminya. Dan untuk sebuah pilihan juga, bila kita merasa kurang pas/cocok dsb pada pilihan kita cukup jalani dengan yang terbaik dan berdoa pada Allah Subnahu Wa Ta’ala, bisa jadi pilihan yang kita rasa kurang pas itu bagian dari rencana-Nya supaya kita belajar dan mengantarkan pada rencana-Nya yang terbaik toh. Jadi, YAKINI dan BERDO’A pada-Nya, jalani dengan yang terbaik. Yang lalu cukup jadikan pembelajaran, yang akan datang pesiapkan dengan baik, jalani, berikan yang terbaik, SEMANGAT!

Membahas hal-hal seperti ini memang akan panjang dan tidak semua tertulis dalam tulisanku. Dan akan lebih menyenangkan bila mengobrol (akan lebih paham lagi pada tulisan-tulisanku (yang tersembunyi)), daann.. itu juga kalau nyambung, kadang saya pilih kasih juga sih wokwkwkk 😁.

Sekian, terima kasih.

Iklan

2 replies on “Kata-kata dulu”

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s